rumah gadang


Rumah gadang
Rumah Gadang atau Rumah Godang adalah nama untuk rumah adat Minangkabau yang merupakan rumah tradisional dan banyak di jumpai diprovinsi Sumatera BaratIndonesia. Rumah ini juga disebut dengan nama lain oleh masyarakat setempat dengan nama Rumah Bagonjong atau ada juga yang menyebut dengan nama Rumah Baanjung.[1].
Rumah dengan model ini juga banyak dijumpai di Negeri SembilanMalaysia. Namun demikian tidak semua kawasan di Minangkabau (darek) yang boleh didirikan rumah adat ini, hanya pada kawasan yang sudah memiliki status sebagai nagari saja Rumah Gadang ini boleh didirikan. Begitu juga pada kawasan yang disebut dengan rantau, rumah adat ini juga dahulunya tidak ada yang didirikan oleh para perantau Minangkabau.

 

Fungsi[sunting | sunting sumber]

Rumah Gadang sebagai tempat tinggal bersama, mempunyai ketentuan-ketentuan tersendiri. Jumlah kamar bergantung kepada jumlah perempuan yang tinggal di dalamnya. Setiap perempuan dalam kaum tersebut yang telah bersuami memperoleh sebuah kamar. Sementara perempuan tua dan anak-anak memperoleh tempat di kamar dekat dapur. Gadis remaja memperoleh kamar bersama di ujung yang lain.
Seluruh bagian dalam Rumah Gadang merupakan ruangan lepas kecuali kamar tidur. Bagian dalam terbagi atas lanjar dan ruang yang ditandai oleh tiang. Tiang itu berbanjar dari muka ke belakang dan dari kiri ke kanan. Tiang yang berbanjar dari depan ke belakang menandai lanjar, sedangkan tiang dari kiri ke kanan menandai ruang. Jumlah lanjar bergantung pada besar rumah, bisa dua, tiga dan empat. Ruangnya terdiri dari jumlah yang ganjil antara tiga dan sebelas.
Rumah Gadang biasanya dibangun diatas sebidang tanah milik keluarga induk dalam suku/kaum tersebut secara turun temurun[2] dan hanya dimiliki dan diwarisi dari dan kepada perempuan pada kaum tersebut[3]. Dihalaman depan Rumah Gadang biasanya selalu terdapat dua buah bangunan Rangkiang, digunakan untuk menyimpan padi. Rumah Gadang pada sayap bangunan sebelah kanan dan kirinya terdapat ruang anjung (Bahasa Minang: anjuang) sebagai tempat pengantin bersanding atau tempat penobatan kepala adat, karena itu rumah Gadang dinamakan pula sebagai rumah Baanjuang. Anjung pada kelarasan Bodi-Chaniago tidak memakai tongkat penyangga di bawahnya, sedangkan pada kelarasan Koto-Piliang memakai tongkat penyangga. Hal ini sesuai filosofi yang dianut kedua golongan ini yang berbeda, salah satu golongan menganut prinsip pemerintahan yang hirarki menggunakan anjung yang memakai tongkat penyangga, pada golongan lainnya anjuang seolah-olah mengapung di udara. Tidak jauh dari komplek Rumah Gadang tersebut biasanya juga dibangun sebuah surau kaum yang berfungsi sebagai tempat ibadah, tempat pendidikan dan juga sekaligus menjadi tempat tinggal lelaki dewasa kaum tersebut yang belum menikah.
Arsitektur[sunting | sunting sumber]
Rumah adat ini memiliki keunikan bentuk arsitektur dengan bentuk puncak atapnya runcing yang menyerupai tanduk kerbau dan dahulunya dibuat dari bahan ijuk yang dapat tahan sampai puluhan tahun[3] namun belakangan atap rumah ini banyak berganti dengan atap seng.
Rumah Gadang ini dibuat berbentuk empat persegi panjang dan dibagi atas dua bahagian muka dan belakang. Dari bagian dari depan Rumah Gadang biasanya penuh dengan ukiran ornamen dan umumnya bermotif akar, bunga, daun serta bidang persegi empat dan genjang[1]. Sedangkan bagian luar belakang dilapisi dengan belahan bambu. Rumah tradisional ini dibina dari tiang-tiang panjang, bangunan rumah dibuat besar ke atas, namun tidak mudah rebah oleh goncangan[1], dan setiap elemen dari Rumah Gadang mempunyai makna tersendiri yang dilatari oleh tamboyang ada dalam adat dan budaya masyarakat setempat.
Pada umumnya Rumah Gadang mempunyai satu tangga yang terletak pada bagian depan. Sementara dapur dibangun terpisah pada bagian belakang rumah yang didempet pada dinding.
Ukiran[sunting | sunting sumber]
http://bits.wikimedia.org/static-1.23wmf10/skins/common/images/magnify-clip.png
Ragam ukir khas Minangkabau pada dinding bagian luar dari Rumah Gadang
Pada bagian dinding Rumah Gadang di buat dari bahan papan, sedangkan bagian belakang dari bahan bambu. Papan dinding dipasang vertikal, sementara semua papan yang menjadi dinding dan menjadi bingkai diberi ukiran, sehingga seluruh dinding menjadi penuh ukiran. Penempatan motifukiran tergantung pada susunan dan letak papan pada dinding Rumah Gadang.
Pada dasarnya ukiran pada Rumah Gadang merupakan ragam hias pengisi bidang dalam bentuk garis melingkar atau persegi. Motifnya umumnyatumbuhan merambatakar yang berdaun, berbunga dan berbuah. Pola akar biasanya berbentuk lingkaran, akar berjajaran, berhimpitan, berjalinan dan juga sambung menyambung. Cabang atau ranting akar berkeluk ke luar, ke dalam, ke atas dan ke bawah.
Disamping motif akar, motif lain yang dijumpai adalah motif geometri bersegi tiga, empat dan genjang. Motif daunbunga atau buah dapat juga diukir tersendiri atau secara berjajaran.



masakan maluku

masakan maluku

1.Arsik
Arsik adalah salah satu masakan khas kawasan Tapanuli yang populer. Masakan ini dikenal pula sebagai ikan mas bumbu kuning. Ikan mas adalah bahan utama, yang dalam penyiapannya tidak dibuang sisiknya.
Bumbu arsik sangat khas, mengandung beberapa komponen yang khas dari wilayah pegunungan Sumatera Utara, seperti andaliman dan asam cikala (buah kecombrang), selain bumbu khas Nusantara yang umum, seperti lengkuas dan serai. Bumbu-bumbu yang dihaluskan dilumuri pada tubuh ikan beberapa saat. Ikan kemudian dimasak dengan sedikit minyak dan api kecil hingga agak mengering.

2. Lappet

masakan khas aceh



masakan khas aceh

Aceh adalah wilayah yang mempunyai beragam kekayaan alam, kekayaan ilmu pengetahuan, kekayaan budaya dan kekayaan agama yang sangat tinggi. Hal inilah yang membuat Aceh menjadi daerah yang spesial dari zaman kerajaan, penjajahan hingga zaman modern sekarang ini. Kota yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" ini selain terkenal dengan wisata budaya juga tidak ketinggalan dengan wisata kulinernya. Beraneka ragam sajian kuliner yang membuat lidah kita bergoyang. Maka tidak heran kalau kita berkunjung ke Aceh akan didapatkan panganan khas Aceh. Apa saja makanan tradisional khas Aceh tersebut, yuk kita simak.

1. Mie Aceh


Mie Aceh, satu jenis kuliner yang menggoda dari Aceh, dapat dicicipi dengan dua cara, yakni di goreng atau direbus alias menggunakan kuah. Untuk rasa bisa memilih sendiri, apakah ingin pedas atau tidak. Sebagai variasi bisa meggunakan kepiting, daging atau seafood. Variasi inilah yang nanti menentukan nama mienya.

2. Sate Matang

melestarikan budaya indonesia


 cinta tanah air

A. Pengertian
Cinta terhadap tanah air bisa kita lakukan dengan cara Melestarikan Dan Menjaga Kebudayaan Indonesia. Kebudayaan dapat dilestarikan dalam dua bentuk yaitu :
·      Culture Experience
Merupakan pelestarian budaya yang dilakukan dengan cara terjun langsung kedalam sebuah pengalaman kultural. contohnya, jika kebudayaan tersebut berbentuk tarian, maka masyarakat dianjurkan untukk belajar dan berlatih dalam menguasai tarian tersebut. Dengan semikian dalam setiap tahunnya selalu dapat dijaga kelestarian budaya kita ini
·      Culture Knowledge
Merupakan pelestarian budaya yang dilakukan dengan cara membuat suatu informasi mengenai kebudayaan yang dapat difungsionalisasi kedalam banyak bentuk. Tujuannya adalah untuk edukasi ataupun untuk kepentingan pengembangan kebudayaan itu sendiri dan potensi kepariwisataan daerah. Dengan demikian para generasi muda dapat mengetahui tentang kebudayaannya sendiri.

Selain dilestarikan dalam kedua bentuk diatas, kita juga dapat melestarikan kebudayaan dengan cara mengenal budaya itu sendiri. Dengan hal ini setidaknya kita dapat mengantisipasi pencurian kebudaayaan yang dilakukan oleh negara-negara lain.
Mengenali dan Bangga akan Budaya Sendiri
Penyakit masyarakat kita ini adalah mereka terkadang tidak bangga terhadap produksi atau kebudayaannya sendiri. Kita lebih bangga terhadap budaya-budaya impor yang sebenarnya tidak sesuai dengan budaya kita sebagai orang timur. Budaya daerah banyak yang hilang dikikis zaman. Oleh sebab kita sendiri yang tidak mau mempelajari dan melestarikannya. Alhasil kita baru bersuara ketika negara lain sukses dan terkenal dengan budaya yang mereka "curi" secara diam-diam.
Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun kebudayaan asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945.
Kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional. Definisi kebudayaan nasional menurut TAP MPR No.II Tahun 1998, yakni :

         "Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa. Dengan demikian Pembangunan Nasional merupakan pembangunan yang berbudaya"

Kebudayaan nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah "puncak-puncak dari kebudayaan daerah". Kutipan pernyataan ini merujuk pada paham kesatuan makin dimantapkan, sehingga ketunggalan makin lebih dirasakan daripada kebhinekaan. Wujudnya berupa negara kesatuan, ekonomi nasional, hukum nasional, serta bahasa nasional.
Sebelum diamandemen, UUD 1945 menggunakan istilah untuk mengidentifikasi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional. Kebudayaan bangsa, ialah kebudayaan-kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncak-puncak di daerah-daerah di seluruh Indonesia, sedangkan kebudayaan nasional sendiri dipahami sebagai kebudayaan bangsa yang sudah berada pada posisi yang memiliki makna bagi seluruh bangsa Indonesia. Dalam kebudayaan nasional terdapat unsur pemersatu dari Bangsa Indonesia yang sudah sadar dan mengalami persebaran secara nasional . Di dalamnya terdapat unsur kebudayaan bangsa dan unsur kebudayaan asing, serta unsur kreasi baru atau hasil invensi nasional.

Wujud kebudayaan daerah di Indonesia
Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah di Indonesia. Setiap daerah memiliki ciri khas kebudayaan yang berbeda diantaranya adalah:
·      Kebudayaan Sunda
Kebudayaan Sunda adalah budaya yang tumbuh dan hidup dalam masyarakat sunda. Budaya Sunda dikenal dengan budaya yang sangat menjunjung tinggi sopan santun. Pada umumnya karakter masyarakat sunda adalah periang, ramah-ramah (someah), murah senyum, lemah-lembut, dan sangat menghormati orang tua. Itulah cermin budaya masyarakat Sunda. Didalam bahasa Sunda diajarkan bagaimana menggunakan bahasa halus untuk berbicara dengan orang yang lebih tua.

·      Nilai-nilai budaya

Arsitektur Jawa



bangunan jawa

Arsitektur Jawa adalah arsitektur yang digunakan oleh masyarakat Jawa. Arsitek Jawa telah ada dan berlangsung selama paling tidak 2.000 tahun.Arsitektur Jawa kuno dipengaruhi oleh kebudayaan India bersamaan dengan datangnya pengaruh Hindu dan Buddha terhadap kehidupan masyarakat Jawa. Wilayah India yang cukup banyak memberi pengaruh terhadap Jawa adalah India Selatan. Ini terbukti dari penemuan candi-candi di India yang hampir menyerupai candi yang ada di Jawa. Begitu pula aksara yang banyak ditemui pada prasasti di Jawa adalah jenis huruf Pallawa yang digunakan oleh orang India selatan. Meskipun budaya India berpengaruh besar tetapi Jawa tidak meniru begitu saja kebudayaan tersebut. Dengan kearifan lokal masyarakat, budaya dari India diterima melalui proses penyaringan (filtrasi) yang natural. Proses akulturasi budaya ini dapat dilihat pada model arsitektur, misalnya, punden berundak (budaya asli Indonesia) pada Candi Sukuh di Jawa Tengah.
Dalam perkembangan selanjutnya dalam periode Klasik Muda di wilayah Jawa Timur pada abad ke13—15 M arsitektur bangunan suci Hindu-Buddha di Jawa telah memperoleh gayanya tersendiri. Bentuk arsitekturnya terdiri dari candi bergaya Singhasari, gaya candi Jago, gaya candi Brahu, dan punden berundak. Pengaruh India dalam hal ini hanya tinggal dalam konsep keagamaannya saja, konsep-konsep kedewataan kemudian digubah kembali oleh para pujangga Jawa Kuna. Dalam hal konsepsi keagamaan hakekat tertinggi dalam agama Hindu dan Buddha dalam masa kerajaan Singhasari dan Majapahit telah dipadukan menjadi Bhattara Siva-Buddha. Perpaduan konsepsi dewata tertinggi itu diwujudkan dalam bentuk bangunan suci, misalnya pada Candi Jawi (Pasuruan) dan Candi Jago (Malang). Di Candi Jawi, unsur Buddha terlihat pada puncaknya, sedangkan di relung candinya dahulu berisikan arca-arca Hindu-Saiva khas Jawa. Begitupun di Candi Jago, cerita relief banyak yang bernafaskan Hindu-Saiva, adapun arca pelengkap candi itu semuanya bernafaskan Buddha Mahayana.

Motif dan Elemen[sunting | sunting sumber]

makanan khas sulawesi

sulawesi Barat

jepa  



Jika ikan saja tak mengenyangkan, ada penganan karbohidrat tinggi tersedia di meja. Jepa adalah makanan khas Mandar. Bentuknya lempengan bundar dari parutan ubi kayu dan kelapa yang dimasak di atas kuali tanah. Cara pembuatannya nyaris sama seperti pembuatan serabi. Namun, untuk membuat jepa ada tutup yang ditekan untuk memadatkan adonan. Karena terbuat dari ubi memakan 1 jepa dapat mengenyangkan.


Ikan Terbang Yang Diasapi


MAJENE,Masyarakat pesisir yang ada di Lingkungan Labuan, Kelurahan Mosso, Kecamatan Senadan, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat saat ini mengembangkan wisata kuliner dengan menyajikan makanan tradisional.


Masyarakat pesisir yang berjarak 135 kilometer dari ibukota Mamuju, telah mengembangkan wisata kuliner di sepanjang jalur Trans Sulawesi. Senin, di lingkungan Labuan, di lokasi itu terlihat masyarakatnya menawarkan obyek wisata dengan menyajikan menu tradisional yakni ikan terbang yang diasap dengan makanan khasnya "Jepa" salah satu jenis makanan dari tanaman umbi-umbian yang diolah menjadi makanan siap saji.

Makanan tradisional Mandar yang dikembangkan oleh masyarakat pesisir itu sudah berlangsung sejak satu tahun

makanan khas sulawesi utara

makanan

Bagi anda yang sedang mengunjungi berbagai tempat wisata menarik di Sulawesi Utara tidak lengkap rasanya jika tidak mencoba beberapa makanan khas Sulawesi Utara. Cita rasa kuliner asli Sulawesi Utara tidak kalah dengan kuliner yang berasal dari daerah lain di Indonesia. Tak heran, Sulawesi Utara menjadi salah satu destinasi wisata kuliner di Indonesia yang wajib untuk dikunjungi. Bahkan beberapa  makanan khas Sulawesi Utara, mungkin tidak akan anda temui di daerah lain seperti paniki (kelelawar), kawok (tikus hutan), tinutuan (bubur manado) dan masih banyak lagi makanan-makanan khas dari Sulawesi Utara. Berikut ini beberapa makanan khas Sulawesi Utara yang wajib anda coba jika anda berada di Sulawesi Utara.

makana khas maluku

Popeda Ulang-Ulang Karedok Kohu-Kohu- Maluku

Agak sulit untuk menemukan makanan yang benar-benar khas Ternate. Karena letak geografisnya yang lebih dekat ke Sulawesi Utara, sudah barang tentu makanan Ternate banyak dipengaruhi – dan sekaligus juga memengaruhi – makanan khas Sulawesi Utara. Tetapi, karena Ternate merupakan gugus kepulauan Maluku Utara, maka tentulah pula makanan khas Maluku mudah dijumpai di Ternate.

Hampir semua masakan Ternate melibatkan kenari, baik sebagai bumbu ulek, maupun dirajang kasar.

Salah satu masakan khas Ternate adalah gohu ikan. Penyebutannya harus lengkap: gohu ikan. Soalnya, kalau hanya disebut gohu, maka artinya adalah rujak pepaya muda yang juga populer di Sulawesi Utara. Gohu ikan khas Ternate dibuat dari ikan tuna mentah. Tidak heran bila banyak orang menyebutnya sebagai sashimi Ternate.

Ternyata, di daerah pesisir Sulawesi Utara – misalnya di Bitung – dapat pula dijumpai sajian seperti ini. Namanya hanya dibalik: ikan gohu. Barangkali kesegaran sajian inilah yang membuatnya menyandang nama gohu yang berarti rujak.

Umumnya, di Ternate, gohu ikan dibuat dari ikan tuna (yellowfin tuna = Thunnus albacares). Bila tuna sedang tidak musim, ikan cakalang (skipjack) juga dapat dipakai – sekalipun teksturnya tidak semulus tuna.

Daging tuna segar (baca: mentah!) dipotong kecil-kecil, dicuci, kemudian dilumuri dengan garam dan perasan lemon cui (semacam jeruk nipis yang harum dan dalamnya berwarna kuning-jingga), kemudian dicampur dengan rajangan kasar daun balakama (kemangi). Bawang merah dan cabe rawit (disebut rica gufu di Ternate) dirajang kasar, lalu ditumis dengan sedikit minyak kelapa. Minyak kelapa panas dengan bawang merah dan cabe rawit ini kemudian dituangkan ke potongan ikan tuna mentah. Kemudian ditaburi kacang tanah goreng yang ditumbuk kasar.

Sudah terbayang rasanya? Top markotop!

Kalau Anda pernah ke Hawaii, kemungkinan besar Anda pernah ketemu sajian seperti ini. Bedanya, di sana tidak memakai cabe rawit maupun kacang tanah goreng. Di Hawaii kemanginya diganti dengan wakame alias rumput laut. Sajian ini terkenal di Hawaii dengan nama onopoke.

Saya juga pernah menemukan sajian yang sangat mirip dengan gohu ikan ini – minus cabe rawit – di General Santos City, Filipina Selatan. Di sana, sajian populer ini disebut kinilauw. Rupanya, masakan seperti gohu ikan Ternate ini telah menjadi ciri khas atau tradisi masyarakat-masyarakat kepulauan. Kinilauw hanya memakai tuna yang dipotong kubus, dilumuri dengan garam, dicampur dengan rajangan kasar bawang merah dan tomat, lalu dikucuri perasan jeruk nipis.

Gatang Kenari

Bicara tentang kuliner Ternate, kebanyakan orang akan langsung menyebut gatang kanari (ketam kenari = kepiting kenari). Di masa lalu, saya pernah mencicipi kepiting yang penampilannya mirip satwa purba ini. Sekarang, kepiting kenari sudah dicantumkan sebagai satwa yang dilindungi. Anehnya, masih terjadi ambiguitas untuk menegakkan aturan ini. Konon, demi pariwisata, beberapa restoran di Ternate mendapat izin khusus untuk menyajikan masakan dari kepiting kenari.

Herannya pula, ada dua Presiden Republik Indonesia (namanya saya catat untuk kepentingan pribadi!) yang sangat menyukai kepiting kenari. Para pejabat Pemerintah setempat pun dikabarkan sering membawa oleh-oleh kepiting kenari untuk atasan mereka di Jakarta – seolah-olah peraturan tentang kelestarian lingkungan tidak berlaku bagi para pejabat.

Harga kepiting kenari ini cukup mahal. Yang berukuran super (sekitar 2 kilogram bobot hidup), dihargai sekitar Rp 350 ribu. Bagi orang kaya, harga sedemikian tidak ada artinya. Maklum, satu kilo daging Wagyu harganya sekitar Rp 700 ribu. Artinya, harga kepiting kenari yang sedemikian “murah” tidak akan menyelamatkannya dari kepunahan.

Beberapa restoran sering menyatakan bahwa mereka menyediakan kepiting kenari hasil budidaya. Ini adalah cerita bohong. Kepiting kenari sulit ditangkar. Kini, kebanyakan kepiting kenari ditangkap di alam di Halmahera, lalu dijual ke beberapa restoran khusus di Ternate.

Kepiting kenari adalah satwa darat yang pintar memetik dan mengupas buah kelapa, serta menjadikannya makanan kegemaran mereka. Karena itulah kepiting kenari dianggap lebih gurih dan manis dagingnya dibanding kepiting biasa.

Popeda

Orang Ternate mempunyai tradisi makan besar setelah usai shalat Jumat. Biasanya, dari masjid orang bergegas pulang untuk berkumpul makan siang bersama keluarga. Sebagian lagi beramai-ramai mendatangi warung-warung makan bersama teman-teman.

Salah satu tradisi makan siang di hari Jumat adalah makan pupeda (di Maluku dan Papua disebut papeda) – yaitu sagu yang dimasak dengan air, bentuknya mirip seperti lem kanji. Pupeda umumnya disantap dengan ikan kuah soru. Yang dimasak untuk kuah soru biasanya adalah ikan asar (diasap dengan api gonofu alias sabut kelapa). Soru berarti asam. Kuahnya bening, dengan tone asam-pedas, serta aroma smokey dari ikan asar. Hmm, mengesankan.

Di belakang Pasar Gamalama, ada beberapa warung pupeda yang populer bagi warga Ternate. Di warung-warung itu, selain kuah soru, juga tersedia berbagai lauk-pauk yang disediakan di meja. Begitu juga pupeda dan kasbi (singkong rebus), ubi rebus, dan pisang rebus – semuanya disediakan di meja. Para tamu makan buffet style, dan membayar Rp 25 ribu per mulut — sekenyangnya.

Popeda dimakan dengan kuah soru. Sedangkan karbohidrat yang lain disantap dengan sayur lilin (sayur yang di Jakarta dikenal sebagai telur terubuk), ikan bakar, fofoki kuah santan, sayur garo (tumis kangkung dan bunga pepaya), dan lain-lain.
Hemmmmmmm,,,met sehat selalu sobat sekalian,,,,ass sblum saya mulai buka acara ini....disini saya membuat artikel yang mungkin dibilang boleh dicoba buat blog karena begitu banyak yang penasaran tentang bagaimana memasang efek opening windows yang berputar mengelilingi layar saat pertama kali halaman blog terbuka, mau tau cara-caranya... kalau dibilang gampang sangat gampang sekali,,gak sama payahnya seperti masang benang di jarum jahit,,hehehehe


langsung saja ya saya beri tau kepada anda sekalian :
http://siswa.univpancasila.ac.id/eca/

Ubi Jalar (Petatas) dan Keladi (Kastela) makanan khas Papua yang akan Go Public

Tanaman ubijalar (petatas) dan keladi (kastela) merupakan makanan khas masyarakat pedalaman Papua dan masyarakat Papua umumnya. Olah karenanya sangat tepat jika Direktris Yayasan Honai Timika Ibu Anastasia Takage, SA.gmengembangkan dua tanaman yang merupakan makanan pokok masyarakat gunung ini, sebagai tanaman yang mempunyai nilai jualannya sangat tinggi, seperti dikatakannya pada Rabu 13 Pebruari 2008. Sebagai anggota dewan, juga sebagai anak Papua pedalaman, Ibu Anastasia mengaku merasa terpanggil untuk mengembangkan dua jenis makanan pokok suku pedalaman ini menjadi makanan khas berkualitas tinggi dan disajikan pada semua momen acara besar atau kecil di daerah ini.
Yam vs. sweet potato
“Kehidupan masyarakat Papua terutama masyarakat pedalaman, dengan adanya modernisasi perlahan-lahan orang mulai lupa dengan makanan khas yang merupakan warisan nenek moyang ini. Bagi Yayasan Honai melihat ini sangat menarik, sehingga kedua tanaman ini perlu ada program budidaya dengan persemaian yang baik sehingga hasilnya mempunyai kualitas yang tinggi, dan sebagai makanan yang mempunyai nilai gizi yang tinggi pula,” kata Ibu Anastasia yang juga Ketua Dewan Kehormatan DPRD Kabupaten Mimika ini.Untuk membudidayakan kedua tanaman ini, Yayasan Honai bekerjasama dengan beberapa kepala kampung yang ada di beberapa Satuan Pemukiman (SP-SP). Para kepala kampung telah memberi 3 hektare lahan, yang kemudian kelompok-kelompok ibu-ibu yang ada pada kampung tersebut mengelola lahan ini sebagai kebun percontohan. Melalui kebun percontohan ini, maka ke depan lahirlah petani-petani petatas dan keladi yang secara rutin menghasilkan petatas dan keladi dalam jumlah yang begitu banyak. Petatas dan keladi yang dihasilkan oleh kelompok ibu-ibu maupun dari lahan-lahan secara pribadi itu, akan dibeli oleh Yayasan Honai yang selanjutnya akan dipasarkan keluar Timika. Informasi yang beredar, lanjut Anastasia di Nabire akan dibangun sebuah Pabrik Tepung Tapioka.
Bila rencana tersebut terealisasi dalam beberapa tahun ke depan ini, jelas mereka akan membutuhkan stok atau pasokan singkong, keladi, petatas dari mana saja dalam jumlah yang banyak.Selanjutnya, Petatas dan Keladi memang tidak hanya menjadi makanan khas orang Papua yang mempunyai nilai gizi, protein, dan mineral yang tinggi, namun melengkapi referensi makanan khas Indonesia.
sumber : http://mervianimervi.blogspot.com/

papeda khas papua

papeda

Jayapura, Komunitas muslim di Fakfak, Papua, tetap mempertahankan tradisi Ramadan secara turun-temurun. Salah satunya dengan menyantap papeda, makanan khas Bumi Cenderawasih. Sebelum menyantap papeda, biasanya para pemuda memainkan musik tradisional hadrah dengan melantunkan syair berbahasa Arab sampai beduk Magrib menjelang.

Papeda adalah makanan khas Papua yang terbuat dari sagu. Sebelum disajikan terlebih dahulu disaring kemudian diberi air jeruk untuk menambah kelezatan rasa dan ditambah air panas secukupnya kemudian diaduk sampai mengembang.

Sebagai pelengkap, makanan khas Papua ini diberi ikan kuah pedas dan sayur tagas-tagas yang terbuat dari campuran daun singkong, bunga pepaya, dan ubi jalar. Papeda makin lezat bila disantap selagi hangat.

Lain lagi dengan makanan khas berbuka puasa warga Aceh yang merantau di Medan, Sumatra Utara. Berdasarkan asal-usulnya, bubur kanji rumi berasal dari Aceh Pidie dan menjadi santapan menjelang berbuka puasa. Warga Aceh perantauan di Medan sepakat menyajikan makanan ini bagi warga Aceh lain di Masjid Aceh Sepakat di Jalan Mengkara, Medan.

Ismail, juru masak bubur kanji rumi, menjelaskan makanan ini mulai dikenal lima tahun silam. Ketika Masjid Aceh Sepakat berdiri tahun silam, bubur kanji resmi menjadi makanan berbuka puasa. Bahan-bahan yang di perlukan untuk membuat bubur antara lain beras, ayam, berbagai bumbu, minyak dan bawang goreng.

Selama Ramadan, setiap hari Masjid Aceh Sepakat menyiapkan bubur kanji rumi hingga 400 porsi. Warga dapat menyantap hidangan ini di sebuah tenda yang sudah disiapkan. Selain gurih dan enak, bubur kanji rumi diyakini mampu memulihkan tenaga dan membuat tubuh segar kembali setelah berpuasa sehari penuh.


sumber : http://mervianimervi.blogspot.com/

bermain balap karung

sejarah balap karung


Balap karung adalah salah satu lomba tradisional yang populer pada hari kemerdekaan Indonesia. Sejumlah peserta diwajibkan memasukkan bagian bawah badannya ke dalamkarung kemudian berlomba sampai ke garis akhir.
Meskipun sering mendapat kritikan karena dianggap memacu semangat persaingan yang tidak sehat dan sebagai kegiatan hura-hura, balap karung tetap banyak ditemui, seperti juga lomba panjat pinang, sandal bakiak, dan makan kerupuk.
Lomba balap karung juga diapresiasi oleh pendatang dari luar negeri dengan langsung terlibat dalam perlombaan ini.
cara bermain balap karung 




balap karung!!!!!
Biasanya dimainkan saat perayaan Hari Kemerdekaan. Namun, dimainkan kapan saja sebenarnya juga seru, lho. 

Persiapan: 
  • 4 - 6 anak.
  • Karung beras/ terigu untuk masing-masing anak.
  • Peluit.
  • Kapur tulis atau tali penanda garis start/ finish.
  • Lahan bermain yang cukup luas.

Cara bermain:
  • Anak masuk dan berdiri di dalam karung sembari tangannya menggenggam kedua ujung karung agar tidak turun.
  • Semua anak berdiri di garis start. Pada hitungan ketiga, anak-anak berlomba mencapai garis finish dengan cara melompat dengan karungnya.
  • Yang mencapai garis finish lebih dulu adalah pemenang.   

Manfaat: 
Melatih motorik kasar, melatih kelincahan, mengajarkan kemampuan sosial, berkompetisi dan membangun sportifitas.


sumber : http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/balita/bermain.permainan/permainan.tradisionalbalap.karung/001/003/295/1/1

permainan asli indonesia

"Permainan Asli Indonesia" | merupakan salah satu jati diri dan budaya bangsa. Kalau budaya yang unik ini hilang, dimana letak jati diri bangsa.




Apakah kita termasuk anak yang jarang memainkan permainan - permainan tradisional? Jika ya, pasti kita mempunyai berbagai macam alasan. Salah satunya adalah kita tidak mengetahui jenis - jenis permainan tradisional ini. Kita lebih senang  memilih Playstation atau Game Online dari pada main permainan tradisional. Padahal banyak manfaat yang kita dapatkan seperti:
  1. Bermain tanpa mengurangi uang jajan
  2. Sehat jasmani, tanpa kita sadari tubuh kita akan lebih segar saat melakukan permainan tersebut.
Namun, kenapa kita masih meninggalkan permainan tradisional yang kita miliki? mungkin ada beberapa penyebab, seperti:

  1. Kebudayaan teman - teman kita dipedalaman kurang mendapat perhatian dari pemerintah
  2. Banyaknya permainan online
  3. Sulitnya menemukan peralatan yang biasa di gunakan pada permainan tradisional
Disini Ensiklomini akan mengingatkan kembali permainan - permainan tradisional apa yang bisa kita mainkan:
  1. Balap Karung
  2. Bekel
  3. Benteng
  4. Benthik
  5. Congklak
  6. Cublak - Cublak Suweng
  7. Dar Nama
  8. Egrang
  9. Gobak Sodor
  10. Jamuran
  11. Lempar Tabak
  12. Ingkling
  13. Klereng
  14. Marraga
  15. Mattojang
  16. Permainan Lompat
  17. Tali Karet
  18. Permainan Nojapi - japi
  19. Ular Naga
  20. Pangkak Biji Karet
  21. Petak Jongkok
  22. Petak Umpet.
  23. Dan masih banyak lagi
Mari Kita Lestarikan "Permainan Asli Indonesia" | Jangan sampai kita kehilangan jati diri yang unik. Ayo Maju Bangsaku .... Bangsa INDONESIA


bersumber dari : http://ensiklomini.blogspot.com/2013/04/permainan-asli-indonesia.html

Kebudayaan Indonesia yang Hampir Punah

Kebudayaan Indonesia yang Hampir Punah

Dahulu kala, entah kalau sekarang haha, Indonesia itu dikenal sebagai negara yang berbudaya, Indonesiadikenal sebagai negara yang mempunyai ramah-tamah dan unggah-ungguh yang tinggi.  Berbeda dengan negara yang lain, Indonesia dahulu menerapkan kebudayaan ini turun temurun tanpa ada panduan apapun hehe.  Nah ini beberapa contoh budaya Indonesia yang baik (khususnya di jawa ye, kalau yang lain mohon ditambahin sendiri ntar  )
Budaya Memakai Pakaian Yang Sopan
Dahulu kala Indonesia memiliki budaya ini, jadi cewek-cewek yang pergi ke luar rumah dengan pakaian minim dikit dianggap tabu, bahkan bisa-bisa malah dianggap aneh bagi sebagian orang terus ya terus dicuekin oleh masing-masing orang.
Budaya Gotong Royong Dan Saling Tolong Menolong
Dahulu kala Indonesia ini dikenal sebagai negara yang suka tolong menolong.  Masih inget ane kalau di desa ada orang yang bikin rumah, bisa bisa satu desa bantu bikin rumah ya ntar tuan rumahnya ngasih upah dikit gitu, tapi ya seikhlasnya.  Terus lagi kalau tiap minggu gitu biasanya nih orangnya pada bersihin desa gitu, kalau pas lagi musim panen gitu ya pada kumpul ke sawah.
Budaya Indonesia Ramah Banget
Dahulu kalau di desa ada orang lewat pasti yang duduk gitu atau yang lewat nyapa, “eh pada mau kemana ini ?” gitu atau kalau yang lewat itu masih lihat yang dilewatin bersih-bersih, ya basa basi gitu “ wah lagi bersh-bersih ya jeng ?” hehe padahal dah tau kalau lagi bersih-bersih, terus dilanjutin, disuruh mampir dulu, terus nolak dengan baik gitu hehe.
Budaya Indonesia Kalau Anak Perawan Gak Boleh Keluar Malam
Hehe, kalau ini sampai dibuat cangkrimannya nih, katanya perawan itu singkatan dari “yen pepara wayah awan” yang artinya jika keluar ya ketika diwaktu siang.  Budaya Indonesia yang satu ini mang agak mulai musnah sih, katanya emansipasi gitu, tapi ya entahlah yang bener yang mana, kalau menurut ane sihbudaya Indonesia yang satu ini baik kok soalnya mengajarkan bahwa anak gadis itu bahaya kalau keluar malam, jikalau keluar ya mbok ditemenin ayah atau kakaknya gitu.  Apalagi kalau keluar malam biasanya identik dengan gadis-gadis yang gak bener, oleh karena itu budaya ini bertujuan untuk melarang hal tersebut.
Budaya Indonesia Pake Bahasa Karma Ke Orang Yang Lebih Tua
Budaya Indonesia yang satu ini khusus di jawa ye, khususnya di jawa tengah.  Nah kalau dulu dari sd sampai sma di jawa tengah itu ada pelajaran yang namanya bahasa jawa, gak tau kalau sekarang masih ada atau gak, ya tujuannya mengenalkan unggah-ungguh gitu.  Tapi katanya ada yang berpendapat ini itu bikin orang rendah diri, gak tau darimananya rendah dirinya haha. .  menurut ane bagus kalau bisa memakainya, kalau gak bisa, ya pakai bahasa Indonesia aja